Wuuiih…Potensi Wisata Syariah Capai Rp 181 miliar pada 2018

Potensi wisata syariah dunia mencapai USD 137 miliar pada tahun lalu dan bisa dipacu hingga USD 181 miliar pada 2018.


Makanya, kata Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esty Reko Astuti, Indonesia harus menjadi pemain handal di sektor pariwisata syariah.


“Kita harus jadi pemain handal, jangan jadi penonton saja,” ujar Esty dalam diskusi yang diselenggarakan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) di Hotel Sofyan, Jakarta, Sabtu (27/9).


Maka dari itu, lanjut Esty, pemerintah bakal segera menyelesaikan standardisasi syariah bagi tiga ikon fasilitas wisata yakni restoran, spa, dan Biro Perjalanan Wisata untuk memacu pertumbuhan wisata syariah. Esty menargetkan bulan September standarisasi itu rampung.


Untuk menjaring potensi itu, pemerintah siap memacu pertumbuhan produk lokal berbasis syariah, salah satunya meningkatkan standar syariah untuk beberapa kawasan wisata syariah seperti restoran, spa, dan biro pemandu wisata.


Esty menilai pertumbuhan pariwisata di negara tetangga, Malaysia, jauh lebih maju dibandingkan Indonesia. Esty mengatakan akan menggerakkan kerja sama dengan lembaga negara lainnya seperti MUI, masyarakat ekonomi Islam, industri pariwisata, akademisi dan komunitas agar sosialisasi berjalan lancar.


Sementara pemilik jaringan Hotel Sofyan, Riyanto Sofyan, menilai ada dua paradigma yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata syariah. Yakni mengikuti tren masyarakat saat ini untuk menyosialisasikan pariwisata syariah, dan perkembangan ekonomi dunia.


“Ada tren yang mulai tumbuh secara global yaitu menggunakan produk yang halal dan baik. Apalagi 56 persen warga muslim berada dalam masa produktif,” katanya.


Masa tersebut mulai terjadi transisi perubahan dari muslim tradisional yang hanya fokus beribadah, ke muslim yang futuristik yang mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman tetapi tetap menegakan ajaran-ajaran Islam.


“Tren kaum muda muslim dunia saat ini lebih terbuka terhadap teknologi, dan perkembangan lifestyle namun masih berpegang pada aturan agama,” jelasnya.



SN/CVAU/SPC
Share on Google Plus

About Unknown

Jika Anda Tertarik dengan tulisan, artikel maupun produk yang kami tayangkan, silahkan Share dengan Rekan Bisnis Anda. Pesan maupun komentar tentunya akan sangat kami hargai.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment